Sabtu, 06 Mei 2017

Berkunjung ke Istana Kuning Pangkalan Bun


Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti,
Berkunjung ke Istana Kuning Pangkalan Bun pada hari senin, 24 april 2017 kemarin. Ane mampir kesana bareng keponakan. Sebenarnya hampir tiap hari ane lewat depan Istana Kuning. Ketika mengantar keponakan sekolah, membelikan bubur keponakan kecil, ke pasar dan lain-lain. Tapi baru kali ini bisa masuk kedalamnya. Alhamdulillah, :D

Siang itu terik matahari di Pangkalan Bun Kalimantan tengah benar- benar terang. Ane melihat gerbang Istananya terbuka dimana sudah ramai orang. Ane tertarik untuk masuk. dan akhirnya kendaraan pun melaju sampai depan pintu masuk. sampai situ tidak bisa langsung masuk. ane parkir dulu langsung bayar dua ribu, hehe (langsung bayar kata penjaga parkirnya) kemudian ane tanya “Apakah boleh masuk, Pak?” “Boleh tapi ada karcisnya. Per-orang tiga ribu”. Baiklah.

Dan taraaaa. Akhirnya bisa masuk kedalam Istana Kuning. Tak membuang waktu, ane dan keponakan bergantian foto. (biar exis dan buat kena-kenangan)


haduh belum siap ection nich..

Didalamnya, ada banyak benda-benda kerajaan. Mulai dari lukisan-lukisan para Raja, tempat duduk Raja, gong, mangkuk, meja kursi makan, kereta kuda dan lain-lain.







Jadi, jangan lupa Berkunjung ke Istana Kuning ketika pergi ke Pangkalan Bun ya...
O iya untuk lebih jelasnya, yuk baca

KOMPAS.com - Saat mendengar nama Istana Kuning, kemungkinan besar akan terbayangkan sebuah bangunan megah berwarna kuning. Berbeda dengan Istana Maimun di Kota Medan yang juga dikenal sebagai Istana Kuning karena arsitekturnya dominan berwarna kuning, Istana Kuning yang satu ini tidaklah berwarna kuning kecuali pada gerbangnya saja. Istana Kuning yang dimaksud adalah sebuah bangunan indah warisan Kerajaan Kutaringin. Istana ini lokasinya berada tepat di jantung Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Keberadaan Istana Kuning telah menjadi salah satu suguhan wisata daerah yang istimewa untuk disambangi.

Lalu mengapa ia bernama Istana Kuning? Ternyata warna kuning adalah warna keramat bagi masyarakat Kotawaringin. Istana ini didirikan pangeran ke-9 dari Kerajaan Kutaringin, yaitu Imanudin yang menjabat pada 1811-1841. Konon, Istana Kuning sebenarnya adalah istana kedua yang dibangun di Kalimantan Tengah setelah Istana Al Mursari di Kotawaringin Lama. Istana ini merupakan kebanggaan sejarah dan budaya kerajaan Islam di Kalimantan Tengah. Arsitektur Istana Kuning yang nyatanya tidak berwarna kuning ini adalah terbuat dari kayu ulin yang terkenal kuat dan banyak dipakai pada bangunan-bangunan tradisional di Kalimantan Tengah. Bangunannya serupa rumah panggung yang megah meskipun terbuat dari kayu ulin yang tidak dicat warna-warni. Ya, memang warna kayunya yang kecokletan dibiarkan alami tanpa dicat. Nampak tangga-tangga yang jenjang akan mengantar langkah pengunjung ke pintu masuk istana ini. Istana berbentuk rumah panggung yang dibangun seluruhnya dari kayu ini pernah terbakar pada tahun 1986. Kebakaran tersebut kabarnya dilakukan oleh seorang wanita yang hilang akal bernama Draya. Peristiwa tersebut menghanguskan seluruh bangunan Istana Kuning berikut isinya. Meski begitu, upaya pemugaran dan pelestarian Istana Kuning tetap dilakukan.

Pemugaran baru dilakukan pada 2000 namun tentu bangunannya sudah tidak sama seperti dulu. Istana tua ini mulai difungsikan untuk kegiatan pariwisata dan perkantoran dengan tujuan mengakrabkan istana dengan masyarakat setempat. Di dalam istana ini hampir tak ada isinya. Ukuran bangunan-bangunannya yang besar dan luas semakin menambah kesan kosong istana tersebut. Akan tetapi, Anda masih dapat dilihat sejumlah lukisan raja-raja terdahulu yang berderet rapi di salah satu pojok ruangan. Terdapat pula kereta kuda yang biasa digunakan keluarga kerajaan zaman dulu untuk berkeliling. Kereta kuda ini adalah kereta kuda yang baru yang khusus dipesan dari Jawa sebagai pengganti kereta yang sudah terbakar.

Meski bangunan yang sekarang adalah hasil pemugaran namun mengingat muatan sejarah dan budaya yang dimilikinya maka Istana Kuning masih banyak dikunjungi murid sekolah dalam rangkaian acara studi tour mereka. Transportasi Kabupaten Kotawaringin Barat adalah pintu gerbang Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Barat. Karenanya, Kotawaringin Barat termasuk salah satu daerah yang memang disiapkan untuk menerima wisatawan baik domestik maupuan mancanegara. Kabupaten yang beribukota di Pangkalan Bun ini memiliki jaringan transportasi baik udara, laut, sungai, maupun darat yang cukup baik. Terdapat Bandar Udara Iskandar di Pangkalan Bun yang melayani penerbangan di antaranya dari Semarang, Jakarta, Ketapang, dan Pontianak. Jarak bandar udara ini dengan Kota Pangkalan Bun hanyalah sekira 10 km saja. Bagi Anda yang berasal dari Surabaya dan Semarang, terdapat jalur transportasi laut di Kumai. Transportasi laut dari Tanjung Mas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya dilayani oleh Pelni dan Perusahan Pelayaran Swasta, seperti PT Dharma Lautan Utama dan PT Prima Vista

Sekian dulu, semoga bermanfaat ya. Salam Syammir!

0 komentar:

Posting Komentar