Jumat, 30 Maret 2018

Pengalamanku Menggunakan Grab Parcel Next Day







Assalamu’alaikum ya Akhi ya ukhti,
Bulan Maret sudah mau brakhir. Dan aku ingin membagikan Pengalamanku belanja online Menggunakan Grab Parcel Next Day. Yup, minggu –minggu yang lalu aku memang pengen banget punya kaos. Dan tentu saja aku nggak diem aja terus dapet kaosnya kan ya? Hehe.
Kebetulan saat itu temenku sedang beli-beli barang lewat online, tepatnya Bukalapak. Akhirnya untuk mewujudkan kaos keinginanu. Aku membelinya lewat online. Pasti sudah pada kenal dan nggak asing deh dengan kata belanja online (online shop). Mungkin dari akhi dan ukhti malahan sudah sering sekali menggunakan jasa pengiriman lewat online.
Baiklah, aku mau share penglamanku dulu ya, aku memilih menggunakan Grab Parcel yang Next day. Harganya 9.000 per kg. Saat itu kebetulan alamat Pelapaknya ada di Jakarta Barat jadi lumayan dekat dengan tempatku tinggal. Jakarta timur.

Saat itu aku transaksi hari Sabtu, 03 maret 2018 jam 08.14. dan estimasi barang sampai adalah Ahad, 04 maret 2018 siang sekitar jam 13.00 lebih dikit lah. Cepet kan ya. Satu hari doang barang bisa kita dapatkan.
Ahadnya, aku sudah tidak sabar menunggu kaos pesananku datang. Kemudian kutunggu didepan ruman saat jam 13.00-an. Lebih 15 menit, belum juga sampai. “Nanti in sya Alloh sampai, sabar” aku menenangkan diri.  Lebih 30menit, belum juga datang. Lalu aku mencoba mengecek no. Resi pengiriman barangku. Tapi ternyata grab parcelnya belum ada terdaftar. Aku jadi was-was. Lalu aku mencari artikel-artikel tentang grab parcel. Dan ketemu. Di artikel yang aku baca, membuatku tenang. Karena pasti sampai, dan kenapa tidak ada terdaftar di cek resi? Ternyata karena grab parcel memang baru. Jadi in sya Alloh nanti datang.
Aku masuk kedalam rumah untuk melanjutkan cucianku yang kutinggal tadi. Xixixi. Dan saat aku masih sibuk mencuci, ada temenku teriak-teriak memanggilku. “Alhamdulillah, kaosku udah datang..” ternyata baru sebentar kutinggal kedalam, barangnya datang. Dan kebetulan temenku tadi keluar. Hehe.
Begitu pengalamanku. Jadi berbaik sangkalaah  pada keadaan apapun. Kecuali untuk waspada saja. Llu, bagaimana pengalamanmu berbelanja online dengan jasa pengiriman yang pernah kamu pilih?
Semoga bermanfaat dan Salam Syammir3X!

Sabtu, 03 Maret 2018

Pertama Ke Bandara Soekarno-Hatta

www.sumaiyahsmart.blogspot.co.id

 


Assalamu'alaikum ya Akhi ya Ukhti,

Salam Syammir di bulan Maret ini ya...
Maklum bulan kemarin nggak sempat menulis dan me say hello kalian.. Hiks.
Oleh karena itu, kali ini aku mau ngeposting tentang Pertama Ke Bandara Soekarno-Hatta

Alhamdulillah aku  bisa menginjakkan kaki di salah satu Bandara Jakarta ini. Tepatnya saat ikut menjemput Ibu Nyaiku dari Umroh. (Semoga kita semua bisa ke Tanah Suci juga ya.. Aamiin).
Sebenarnya ini bukan pertama kali aku ke Bandara ya, Alhamdulillah sebelum ini aku udah pernah ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Waktu aku pergi ke rumah saudara di kalimantan. Tapi untuk ke bandara Soekarno-Hatta adalah yang pertama. Ehm.

Sudah tau ya Akhi ya Ukhti, bahwa di Bandara ya ada banyak orang. Nah kalau mau foto di lokasi yang bertuliskan Soetta itu harus nunggu orang-orang lewat dulu. Maklum foto buat belajar ngeblog. xixixi.

Dan untuk kalian yang akan pergi ke Bandara dengan tujuan mengantar atau menjemput seseorang, jika nunngunya lama, aku sarankan untuk membawa air minum dan bekal sendiri ya.. Soalnya sudah pada tau lah ya, namanya di Bandara ya harga jangan ditanya. Lumayan deh bedanya, bisa buat tambahan jajan. Hehe.

Yang kepo tentang asal-usul Bandara Soetta boleh baca yuk,


Dari: http://bandarasoekarnohatta.com
Internasional () merupakan bandar udara utama yang berlokasi di , Tangerang. Bandara Ini pertama kali dioperasikan pada tahun 1985 yaitu menggantikan fungsi dari Bandara “” di Pusat dan Bandara “Halim Perdanakusuma” di Timur. Saat ini, Bandara Kemayoran sudah dinonaktifkan, sedangkan Bandara Halim Perdanakusuma difungsikan untuk penerbangan militer, VVIP, charter, dan beberapa penerbangan domestik.
Beroperasi antara tahun 1928–hingga 1974, Bandara Kemayoran yang awalnya ditujukan untuk penerbangan domestik dianggap terlalu dekat lokasinya dengan basis militer Indonesia, yaitu Bandara Halim Perdanakusuma. Frekuensi penerbangan sipil yang semakin meningkat dianggap mengancam kelangsungan lalu lintas internasional maupun kepentingan militer, oleh karena itu pada awal tahun 1970-an, mulailah dicari lokasi yang berpotensi untuk dijadikan bandara baru dengan bantuan USAID, diantaranya Kemayoran, Malaka, Babakan, Jonggol, Halim, Curug, Tangerang Selatan dan Tangerang Utara yang berakhir dengan dipilihnya Tangerang Utara sebagai lokasi alternatif. Di waktu yang sama, pemerintah mulai memoles Bandara Halim Perdanakusuma untuk kepentingan penerbangan domestik.
Pada akhir Maret 1975, berbagai pihak terkait sepakat menyetujui rencana 3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3 terminal domestik dan 1 terminal Haji di Bandara Soekarno-Hatta. Terminal domestik yang direncanakan dibangun bertingkat 3 dibangun antara tahun 1975 hingga 1981 dengan biaya tak kurang dari USD 465 juta, termasuk apron yang dibangun antara tahun 1982 hingga 1985 yang menelan biaya USD 126 juta. Saat itu proyek terminal baru tersebut masih diberi nama Jakarta International Airport Cengkareng (kode: JIA-C).


Cukup ini dulu ya, semoga bermanfaat untuk kita semua, dan bisa buat nambah wawasan kita terhadap Negara Tercinta ini, Negara Indonesia.
Salam Syammir!