|
www.sumaiyahsmart.blogspot.co.id |
Assalamu'alaikum ya Akhi ya Ukhti,
Salam Syammir di bulan Maret ini ya...
Maklum bulan kemarin nggak sempat menulis dan me say hello kalian.. Hiks.
Oleh karena itu, kali ini aku mau ngeposting tentang Pertama Ke Bandara Soekarno-Hatta .
Alhamdulillah aku bisa menginjakkan kaki di salah satu Bandara Jakarta ini. Tepatnya saat ikut menjemput Ibu Nyaiku dari Umroh. (Semoga kita semua bisa ke Tanah Suci juga ya.. Aamiin).
Sebenarnya ini bukan pertama kali aku ke Bandara ya, Alhamdulillah sebelum ini aku udah pernah ke Bandara Ahmad Yani Semarang. Waktu aku pergi ke rumah saudara di kalimantan. Tapi untuk ke bandara Soekarno-Hatta adalah yang pertama. Ehm.
Sudah tau ya Akhi ya Ukhti, bahwa di Bandara ya ada banyak orang. Nah kalau mau foto di lokasi yang bertuliskan Soetta itu harus nunggu orang-orang lewat dulu. Maklum foto buat belajar ngeblog. xixixi.
Dan untuk kalian yang akan pergi ke Bandara dengan tujuan mengantar atau menjemput seseorang, jika nunngunya lama, aku sarankan untuk membawa air minum dan bekal sendiri ya.. Soalnya sudah pada tau lah ya, namanya di Bandara ya harga jangan ditanya. Lumayan deh bedanya, bisa buat tambahan jajan. Hehe.
Yang kepo tentang asal-usul Bandara Soetta boleh baca yuk,
Dari: http://bandarasoekarnohatta.com
Bandara Internasional
Soekarno-Hatta (
CGK) merupakan bandar udara utama
Indonesia yang berlokasi di
Cengkareng, Tangerang. Bandara Ini pertama kali dioperasikan pada tahun 1985 yaitu menggantikan fungsi dari Bandara “
Kemayoran” di
Jakarta Pusat dan Bandara “Halim Perdanakusuma” di
Jakarta
Timur. Saat ini, Bandara Kemayoran sudah dinonaktifkan, sedangkan
Bandara Halim Perdanakusuma difungsikan untuk penerbangan militer, VVIP,
charter, dan beberapa penerbangan domestik.
Beroperasi antara tahun 1928hingga 1974, Bandara Kemayoran yang
awalnya ditujukan untuk penerbangan domestik dianggap terlalu dekat
lokasinya dengan basis militer Indonesia, yaitu Bandara Halim
Perdanakusuma. Frekuensi penerbangan sipil yang semakin meningkat
dianggap mengancam kelangsungan lalu lintas internasional maupun
kepentingan militer, oleh karena itu pada awal tahun 1970-an, mulailah
dicari lokasi yang berpotensi untuk dijadikan bandara baru dengan
bantuan USAID, diantaranya Kemayoran, Malaka, Babakan, Jonggol, Halim,
Curug, Tangerang Selatan dan Tangerang Utara yang berakhir dengan
dipilihnya Tangerang Utara sebagai lokasi alternatif. Di waktu yang
sama, pemerintah mulai memoles Bandara Halim Perdanakusuma untuk
kepentingan penerbangan domestik.
Pada akhir Maret 1975, berbagai pihak terkait sepakat menyetujui rencana
pembangunan
3 landasan pacu, jalan aspal, 3 bangunan terminal internasional, 3
terminal domestik dan 1 terminal Haji di Bandara Soekarno-Hatta.
Terminal domestik yang direncanakan dibangun bertingkat 3 dibangun
antara tahun 1975 hingga 1981 dengan biaya tak kurang dari USD 465 juta,
termasuk apron yang dibangun antara tahun 1982 hingga 1985 yang menelan
biaya USD 126 juta. Saat itu proyek terminal baru tersebut masih diberi
nama Jakarta International Airport Cengkareng (kode: JIA-C).
Cukup ini dulu ya, semoga bermanfaat untuk kita semua, dan bisa buat nambah wawasan kita terhadap Negara Tercinta ini, Negara Indonesia.
Salam Syammir!