Sabtu, 27 Mei 2017

Pasar Ramadhan di Pangkalan Bun Kalteng

sumaiyahsmart.blogspot.co.id
Assalamu'alaikum Ya Akhi Ya Ukhti... Marhaban Ya Ramadlan
Sore pukul 3 tadi aku bersama keponakan pergi beli wadai*(jajan) di Pasar Ramadhan di Pangkalan Bun Kalteng. Tepatnya berada di  Lapangan Tugu atau Alun-Alun Istana Kuning kab. Kotawaringin barat Pangkalan Bun Kalteng.


Nah, nggak asyik ya kalau kesana nggak mengabadikan foto, hehe..
Waah banyak juga jepretannya. Baiklah Ya Akhi ya Ukhti, tentang Berbuka Puasa pastinya merupakan salah satu yang dinantikan. Apalagi bisa berbuka dengan keluarga. Aduhai rasanya.. kayak ada manis-manisnya. hehe. Ok, sekian dulu ya.. Semoga bisa bermanfaat

Syammir3X! Ramadam Barokah. Aamiin
Salam.

Selasa, 16 Mei 2017

Selamat Hari Buku Nasional 17 Mei 2017

sumber foto : www.edunews.id 

Assalamu'alaikum ya akhi ya ukhti, Selamat Hari Buku Nasional 17 Mei 2017 ya...

Ada Hari Buku Nasional, ada juga Hari Buku Internasional atau Hari Buku Sedunia, jika dalam bahasa inggrisnya World Book Day. World Book Day atau Hari Buku Sedunia di peringati setiap tanggal 23 April.
Untuk pertama kalinya Wordl Book Day di peringati pada tanggal 23 April 1995. Pencetusnya adalah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau disingkat UNESCO.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat membaca masyarakat dunia sera mempromosikan penerbitan dan hak cipta. Maka PBB melalui UNESCO menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku Sedunia (World Book Day).
Terus bagaimana dengan Sejarah Hari Buku Nasional ? berikut ulasannya

Sejarah Hari Buku Nasional 17 Mei


Hari Buku Nasional di peringati setiap tanggal 17 Mei, tanggal tersebut dipilih sebagai Hari Buku Nasional yang di ambil dari dari momentum peresmian Perpustakaan Nasional pada tahun 1980 silam.

Perpustakaan Nasional tersebut di resmikan oleh Menteri Pendidikan Nasional RI pada masa itu, yaitu Bapak Abdul Malik Fajar pada tanggal 17 Mei 1980.
Tujuan dari ditetapkannya Hari Buku Nasional adalah untuk meningkatkan minat dan kegemaran membaca khusunya masyarakat Indonesia. Selain itu, dengan adanya Hari Buku Nasional ini di harapkan dapat melestarikan budaya membaca buku serta meningkatkan penjualan buku.

Seperti istilah yang sudah tak asing lagi, Buku Adalah Jendela Dunia, ya memang betul dengan banyak buku kita bisa menjelajah dunia, kita jadi banyak tahu.

Bagaimana ya akhi ya ukhti, yuuk lebih Syammir lagi untuk membaca Buku. ^_^





Sumber : http://ketemulagi.com
                www.edunews.id

Selasa, 09 Mei 2017

Sejarah Radio

gambar by solopos.com

Assalamu'alaikum ya akhi ya ukhti, kali ini ane mau share tentang Sejarah Radio. Pasti sudah tak asing lagi mendengar kata radio. Bahkan dirumah ada lbih dari satu radio. Walau teknologi sekarang semakin canggih. Tapi takbisa dipungkiri bahwa Radio ini masih terbilang banyak penggemarnya. termasuk ane, xixixi.

Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
Sejarah radio adalah sejarah teknologi yang menghasilkan peralatan radio yang menggunakan gelombang radio. Awalnya sinyal pada siaran radio ditransmisikan melalui gelombang data yang kontinyu baik melalui modulasi amplitudo (AM), maupun modulasi frekuensi (FM). Metode pengiriman sinyal seperti ini disebut analog. Selanjutnya, seiring perkembangan teknologi ditemukanlah internet, dan sinyal digital yang kemudian mengubah cara transmisi sinyal radio

Radio AM (modulasi amplitudo) bekerja dengan prinsip memodulasikan gelombang radio dan gelombang audio. Kedua gelombang ini sama-sama memiliki amplitudo yang konstan. Namun proses modulasi ini kemudian mengubah amplitudo gelombang penghantar (radio) sesuai dengan amplitudo gelombang audio.

Radio FM (modulasi frekuensi) bekerja dengan prinsip yang serupa dengan radio AM, yaitu dengan memodulasi gelombang radio (penghantar) dengan gelombang audio. Hanya saja, pada radio FM proses modulasi ini menyebabkan perubahan pada frekuensi.


Dari bagibagiilmu.hol.es,
Melalui situsnya dijelaskan bahwa RRI atau Radio Republik Indonesia secara resmi didirikan pada tanggal 11 September 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman, Jalan Menteng Dalam, Jakarta, menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan Piagam 11 September 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal dengan Tri Prasetya RRI.

Penghapusan Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan government owned radio ke arah Public Service Boradcasting dengan didasari Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tanggal 7 Juni 2000. Saat ini RRI memiliki 52 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri dengan didukung oleh 8500 karyawan.

Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyelenggarakan siaran dalam 3 program yaitu Programa daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan, Programa Kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan dan Programa III (Pro III) yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel) kepada masyarakat luas. Di Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6 programa yaitu programa I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Programa II untuk segment pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Programa III khusus berita dan Informasi, Programa IV Kebudayaan, Programa V untuk saluran Pendidikan dan Programa VI Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangkan “Suara Indonesia” (Voice of Indonesia) menyelenggarakan siaran dalam 10 bahasa.

Nah, bagaimana? sekarang sudah tahu kan tentang sejarah radio? ane ucapin syukron katsiron ya akhi ya ukhti sudah mampir ke blog ane. dan semoga bermanfaat. Aamiin.
Salam Syammir!



Sumber:
wikipedia
bagibagiilmu.hol.es,

Sabtu, 06 Mei 2017

Berkunjung ke Istana Kuning Pangkalan Bun


Assalamu’alaikum ya akhi ya ukhti,
Berkunjung ke Istana Kuning Pangkalan Bun pada hari senin, 24 april 2017 kemarin. Ane mampir kesana bareng keponakan. Sebenarnya hampir tiap hari ane lewat depan Istana Kuning. Ketika mengantar keponakan sekolah, membelikan bubur keponakan kecil, ke pasar dan lain-lain. Tapi baru kali ini bisa masuk kedalamnya. Alhamdulillah, :D

Siang itu terik matahari di Pangkalan Bun Kalimantan tengah benar- benar terang. Ane melihat gerbang Istananya terbuka dimana sudah ramai orang. Ane tertarik untuk masuk. dan akhirnya kendaraan pun melaju sampai depan pintu masuk. sampai situ tidak bisa langsung masuk. ane parkir dulu langsung bayar dua ribu, hehe (langsung bayar kata penjaga parkirnya) kemudian ane tanya “Apakah boleh masuk, Pak?” “Boleh tapi ada karcisnya. Per-orang tiga ribu”. Baiklah.

Dan taraaaa. Akhirnya bisa masuk kedalam Istana Kuning. Tak membuang waktu, ane dan keponakan bergantian foto. (biar exis dan buat kena-kenangan)


haduh belum siap ection nich..

Didalamnya, ada banyak benda-benda kerajaan. Mulai dari lukisan-lukisan para Raja, tempat duduk Raja, gong, mangkuk, meja kursi makan, kereta kuda dan lain-lain.







Jadi, jangan lupa Berkunjung ke Istana Kuning ketika pergi ke Pangkalan Bun ya...
O iya untuk lebih jelasnya, yuk baca

KOMPAS.com - Saat mendengar nama Istana Kuning, kemungkinan besar akan terbayangkan sebuah bangunan megah berwarna kuning. Berbeda dengan Istana Maimun di Kota Medan yang juga dikenal sebagai Istana Kuning karena arsitekturnya dominan berwarna kuning, Istana Kuning yang satu ini tidaklah berwarna kuning kecuali pada gerbangnya saja. Istana Kuning yang dimaksud adalah sebuah bangunan indah warisan Kerajaan Kutaringin. Istana ini lokasinya berada tepat di jantung Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Keberadaan Istana Kuning telah menjadi salah satu suguhan wisata daerah yang istimewa untuk disambangi.

Lalu mengapa ia bernama Istana Kuning? Ternyata warna kuning adalah warna keramat bagi masyarakat Kotawaringin. Istana ini didirikan pangeran ke-9 dari Kerajaan Kutaringin, yaitu Imanudin yang menjabat pada 1811-1841. Konon, Istana Kuning sebenarnya adalah istana kedua yang dibangun di Kalimantan Tengah setelah Istana Al Mursari di Kotawaringin Lama. Istana ini merupakan kebanggaan sejarah dan budaya kerajaan Islam di Kalimantan Tengah. Arsitektur Istana Kuning yang nyatanya tidak berwarna kuning ini adalah terbuat dari kayu ulin yang terkenal kuat dan banyak dipakai pada bangunan-bangunan tradisional di Kalimantan Tengah. Bangunannya serupa rumah panggung yang megah meskipun terbuat dari kayu ulin yang tidak dicat warna-warni. Ya, memang warna kayunya yang kecokletan dibiarkan alami tanpa dicat. Nampak tangga-tangga yang jenjang akan mengantar langkah pengunjung ke pintu masuk istana ini. Istana berbentuk rumah panggung yang dibangun seluruhnya dari kayu ini pernah terbakar pada tahun 1986. Kebakaran tersebut kabarnya dilakukan oleh seorang wanita yang hilang akal bernama Draya. Peristiwa tersebut menghanguskan seluruh bangunan Istana Kuning berikut isinya. Meski begitu, upaya pemugaran dan pelestarian Istana Kuning tetap dilakukan.

Pemugaran baru dilakukan pada 2000 namun tentu bangunannya sudah tidak sama seperti dulu. Istana tua ini mulai difungsikan untuk kegiatan pariwisata dan perkantoran dengan tujuan mengakrabkan istana dengan masyarakat setempat. Di dalam istana ini hampir tak ada isinya. Ukuran bangunan-bangunannya yang besar dan luas semakin menambah kesan kosong istana tersebut. Akan tetapi, Anda masih dapat dilihat sejumlah lukisan raja-raja terdahulu yang berderet rapi di salah satu pojok ruangan. Terdapat pula kereta kuda yang biasa digunakan keluarga kerajaan zaman dulu untuk berkeliling. Kereta kuda ini adalah kereta kuda yang baru yang khusus dipesan dari Jawa sebagai pengganti kereta yang sudah terbakar.

Meski bangunan yang sekarang adalah hasil pemugaran namun mengingat muatan sejarah dan budaya yang dimilikinya maka Istana Kuning masih banyak dikunjungi murid sekolah dalam rangkaian acara studi tour mereka. Transportasi Kabupaten Kotawaringin Barat adalah pintu gerbang Provinsi Kalimantan Tengah di bagian Barat. Karenanya, Kotawaringin Barat termasuk salah satu daerah yang memang disiapkan untuk menerima wisatawan baik domestik maupuan mancanegara. Kabupaten yang beribukota di Pangkalan Bun ini memiliki jaringan transportasi baik udara, laut, sungai, maupun darat yang cukup baik. Terdapat Bandar Udara Iskandar di Pangkalan Bun yang melayani penerbangan di antaranya dari Semarang, Jakarta, Ketapang, dan Pontianak. Jarak bandar udara ini dengan Kota Pangkalan Bun hanyalah sekira 10 km saja. Bagi Anda yang berasal dari Surabaya dan Semarang, terdapat jalur transportasi laut di Kumai. Transportasi laut dari Tanjung Mas Semarang dan Tanjung Perak Surabaya dilayani oleh Pelni dan Perusahan Pelayaran Swasta, seperti PT Dharma Lautan Utama dan PT Prima Vista

Sekian dulu, semoga bermanfaat ya. Salam Syammir!